Debatbola.com – Louis van Gaal pernah dua musim menukangi Manchester United. Usai Piala Dunia 2014, ia menangani Si Setan Merah hingga 2016. Hanya mampu meraih satu trofi Piala FA, ia dipecat dan digantikan oleh Jose Mourinho.
Mengenang masa-masanya di Manchester United, Van Gaal mengakui bahwa timnya saat itu memang tidak pantas untuk bisa jadi juara. Ia pun awalnya berencana untuk menyiapkan tim juara dengan merombak skuad. Namun rencana itu terhambat karena pihak klub tak memberikan apa yang diinginkan oleh pelatih asal Belanda tersebut.
“Manchester United memang tidak punya kualitas untuk jadi juara dan punya pemain-pemain kadaluarsa dengan 10 pemain lebih dari 30 tahun, lima pemain lebih dari 35 tahun,” beber Van Gaal pada VI.
“Jadi aku mengatakan pada mereka kalau aku ingin menyegarkan skuad kembali dan pemain-pemain yang aku inginkan. Tapi aku tak mendapatkan satupun pemain itu. Lalu akhirnya aku harus menghadapi segmen berbeda, sebagai pelatih aku harus bisa memaksimalkan batas kemampuanku. Tapi itu seharusnya tak terjadi pada klub terkaya dunia.”
Van Gaal sendiri menilai bahwa Man United saat itu terlalu pelit untuk mengeluarkan uang demi mendapatkan pemain incaran. Yang ada MU lebih tertarik mendapatkan pemain-pemain yang harganya jauh lebih murah.
“Dengan keuntungan 600 juta poundsterling, aku tak bisa mendapatkan pemain yang aku butuhkan. Mereka harusnya merekrut pemain incaran nomor satu, bukan yang ketujuh. Tentu klub-klub yang menjual pemainnya akan berpikir: karena kamu klub kaya, kamu harus membayar uang yang lebih tinggi untuk seorang pemain.”
“Itulah yang terjadi pada bursa transfer. Kemudian aku harus melakukan sesuatu dengan pemain urutan ketujuh atau kedelapan dalam daftar belanja pemainku. Apalagi untuk itu pun mereka membayar uang yang terlalu banyak, dan akhirnya pelatih lah yang kena getahnya.”
Meski begitu, Van Gaal merasa menangani Manchester United merupakan salah satu pencapaian terbaiknya. Padahal, hanya satu trofi yang ia dapatkan, itupun trofi Piala FA.
“Tapi meski ada banyak kekecewaan itu, Manchester United berhasil menjuarai Piala FA. Manchester United sebenarnya merupakan pencapaian terhebat dalam karierku.”