Debatbola.com – Salah satu kisah unik datang dari Liga 1 Indonesia dimana terdapat pemain dengan kualitas mumpuni bernama Herman Dzumafo. Dia adalah salah satu pemain milik Bhayangkara FC yang saat ini sudah berusia 42 tahun. Meski sudah berusia “uzur” namun Dzumafo masih bisa diandalkan. Apa rahasianya?
Tua-tua Keladi
Sebenarnya Herman Dzumafo mengawali musim ini dengan bergabung di tim kasta kedua Liga Indonesia, Martapura Dewa United. Di kompetisi kasta kedua, pemain yang ternyata sudah berusia 42 tahun ini mampu mencetak sebanyak empat gol dalam 14 pertandingan.
Koleksi tersebut cukup apik untuk seorang pemain yang sudah memasuki usia gantung sepatu. Bahkan kontribusi besar dari Herman Dzumafo mampu membawa Martapura Dewa United promosi ke kasta utama Liga Indonesia musim depan.
Setelah masa peminjamannya berakhir, Herman Dzumafo akhirnya dikembalikan ke Bhayangkara. Memang di timnya sendiri sang pemain tidak selalu menjadi pilihan utama sang pelatih. Dia hanya menjadi pelapis dari Ezechiel Ndouassel di lini serang. Akan tetapi ketika dibutuhkan, striker gaek ini masih mampu bersaing di level tertinggi dengan sangat baik.
Rahasia Dari Herman Dzumafo
Ketika kembali ke Bhayangkara di paruh kedua Liga Indonesia musim 2021/2022 ini, Herman Dzumafo memang tidak banyak dimainkan. Pemain naturalisasi asal Kamerun ini tercatat hanya dimainkan sebanyak 12 pertandingan. Namun dilihat dari penampilannya, Herman Dzumafo ternyata masih mampu menelurkan satu gol untuk skuad The Guardians –julukan dari Bhayangkara-.
Dikutip dari Bola.com, Herman Dzumafo mengaku telah mengorbankan banyak hal untuk bisa menjaga performanya tetap konsisten di atas lapangan. Termasuk dalam memilih menu makanan yang dia konsumsi sehari-hari.
“Jaga kondisi. Selalu latihan sendiri. Kita lebih tahu kelemahan dan kelebihan dari diri kita. Jadi kelemahan itu yang harus kita tutupi sendiri,” buka pemain berusia 42 tahun tersebut.
“Selain itu Pola Makan juga harus dijaga. Saya sudah mengorbankan banyak hal untuk bisa sampai pada level seperti ini. Semua anak muda juga bisa asal mereka mau. Kalau ada kemauan, mereka pasti bisa,” sambungnya.
Tetap Percaya Diri
Salah satu bomber yang dimiliki Bhayangkara ini mengaku siap membela timnya hingga kompetisi berakhir. Sejauh ini Bhayangkara diketahui finis di peringkat ketiga dengan mengoleksi 63 poin.
Sebenarnya tim ini sempat tampil gemilang di awal musim dan mengunci puncak klasemen. Akan tetapi persaingan di paruh kedua sangatlah kompetitif. Akhirnya mereka menemui hambatan di tengah jalan dan kalah langkah dari Bali United yang kemudian menjadi juara musim ini. Karena gagal menjadi juara, kesempatan untuk bisa tampil di ajang Piala AFC tahun 2023 mendatang juga sirna.
Musim ini Bhayangkara masih akan melakoni laga pamungkas musim ini melawan Persiraja Banda Aceh. Laga tersebut rencananya akan berlangsung pada hari Rabu (30/3/2022) mendatang. Di laga terakhir ini, Herman Dzumafo siap tampil all-out untuk bisa membawa timnya menang. “Masih ada satu pertandingan lagi. Kami mau tetap bisa berada di posisi tiga besar,” tegas Herman Dzumafo.
Berbicara soal kompetisi Piala AFC 2023, Indonesia memang mendapatkan jatah dua tiket. Satu tiket langsung dan satunya tiket melalui babak play-off. Tiket play-off inilah yang kini tengah dikejar Bhayangkara.
Satu tiket tersisa ini nantinya akan diperebutkan oleh tiga tim, yaitu Arema, Bhayangkara, dan juga Persebaya Surabaya. Untuk Bhayangkara dan juga Persebaya, keduanya memiliki koleksi poin sama yaitu 63 poin. Sedangkan Arema di peringkat kelima mengantongi sebanyak 62 poin.