Debatbola.com – Ritual berlutut yang dilakukan para pemain Inggris belakangan ini menjadi polemik. Gareth Southgate menyebut dirinya akan mendiskusikan masalah ini lagi bersama para pemain. Sekarang, Southgate telah membuat keputusan final bahwa anak asuhnya tetap akan melanjutkan ritual tersebut sebelum berlaga di Euro 2020.
Awal Polemik Ritual Berlutut
Maraknya kasus rasisme di dunia sepakbola memunculkan perlawanan dari berbagai pihak, termasuk dari para pemain di Inggris. Dalam menyuarakan perlawanan terhadap rasisme, para pemain Inggris biasa melakukan gerakan berlutut sebelum berlaga. Gerakan inipun dilakukan oleh semua pemain, baik di Liga Primer Inggris maupun di timnas.
Namun, ritual berlutut sebelum laga yang diperagakan para pemain Inggris belakangan menjadi perbincangan hangat. Semuanya bermula ketika pertandingan persahabatan antara Inggris vs Austria beberapa waktu lalu. Saat itu, para pemain yang sedang melakukan ritual berlutut sebelum laga, diteriaki oleh segelintir penggemar dari tribun.
Kejadian tersebut memancing reaksi dari pelatih Inggris Gareth Southgate. Southgate mengaku menyayangkan teriakan yang dilakukan oleh para penggemar tersebut. Ia juga sadar bahwa ritual berlutut itu mungkin akan menjadi masalah di kemudian hari. Lalu Southgate berinisiatif untuk membahas lebih lanjut mengenai masalah tersebut.
Tetap Pertahankan Ritual
Sekarang, jelang dimulainya laga pembuka Euro 2020, Southgate mengonfirmasi bahwa timnya akan tetap melakukan tradisi berlutut. Southgate menilai bahwa gerakan ini adalah gerakan dukungan untuk memerangi rasisme. Ia pun ingin para pemain menyampaikan pesan tersebut ke seluruh dunia dalam gelaran Euro 2020 mendatang.
“Pertama-tama, secara kolektif, kami sangat menyesal kejadian itu bisa terjadi (teriakan penggemar saat pemain berlutut).” Tutur Southgate, seperti dikutip via laman Daily Star. “Tapi kami sudah membulatkan tekad untuk tetap melakukan ritual berlutut sepanjang turnamen ini (Euro 2020) berlangsung.”
“Para pemain tahu bahwa dengan kekuatan suara mereka, mereka bisa membuat perbedaan. Kami paham bahwa mungkin akan ada reaksi yang akan merugikan kami. Ada yang menganggap gerakan ini telah berkurang maknanya. Tapi kami tak akan menghiraukannya dan ingin bergerak maju.”
“Dalam kejuaran Eropa, kejuaran yang ditonton seluruh dunia, momen sebelum kick-off pasti akan memiliki dampak yang signifikan. Jika kita hanya bisa mempengaruhi segelintir orang, itu berarti kita telah berhasil membuat dunia yang lebih baik untuk orang lain.” Lanjut pelatih yang dulunya pernah menangani Middlesbrough tersebut.
Lebih lanjut, Southgate mengingatkan kepada seluruh penggemar sepakbola bahwa rasisme adalah tindakan yang tidak baik. Southgate bahkan mengingatkan semua orang dengan mengatakan bahwa semua orang tak ingin menjadi korban rasisme. Ia juga mengingatkan para penggemar agar tak melakukan apapun jika tak setuju dengan sesuatu.
“Orang-orang harusnya bisa menempatkan diri mereka di tempat para pemain muda Inggris yang mewakili negara mereka. Jika itu anak-anak mereka, kira-kira bagaimana perasaan mereka? Jika anda tak setuju dengan suatu situasi, anda tak perlu melakukan apapun. Bagaimanapun, meneriaki tim anda sendiri rasanya sangat aneh.”
Jadwal Pertandingan Inggris
Pada turnamen Euro 2020 sendiri, Timnas Inggris bakal bermain melawan beberapa negara kuat, seperti Republik Ceko, Skotlandia dan Kroasia. Laga pertama Inggris akan dimulai pada tanggal 13 Juni mendatang. Di pertandingan tersebut, mereka akan melawan Kroasia dan akan mencoba balas dendam menyusul kekalahan di semifinal World Cup 2018.
Selepas laga pembuka melawan Kroasia, Inggris bakal memainkan pertandingan melawan negara serumpun mereka yakni Skotlandia pada tanggal 19 Juni. Pertandingan terakhir Inggris di fase grup bakal berlangsung pada 23 Juni 2021. Di pertandingan tersebut, Inggris dijadwalkan bentrok melawan Republik Ceko.
