Debatbola.com – Cerita sepak bola seringkali penuh dengan kisah-kisah yang memilukan hati atau menggugah semangat, dan kembalinya Sergio Ramos ke klub masa kecilnya, Sevilla, adalah salah satu kisah paling menyentuh dalam dunia sepak bola modern. Setelah 18 tahun yang luar biasa di kancah sepak bola dunia, Ramos telah memutuskan untuk kembali ke akar-akarnya dengan status bebas transfer setelah meninggalkan Paris Saint-Germain di akhir masa kontraknya. Sergio Ramos bukanlah nama yang asing bagi penggemar sepak bola. Legenda Spanyol berusia 37 tahun ini telah mencetak namanya dalam sejarah olahraga melalui penampilannya yang mengesankan di level klub dan internasional. Namun, yang membuat kembalinya ke Sevilla menjadi lebih istimewa adalah kenyataan bahwa ini adalah klub yang membentuknya sebagai pemain dan memberinya peluang pertamanya di dunia sepak bola.
Ramos pertama kali bergabung dengan akademi Sevilla pada tahun 1996 dan segera mulai menonjol melalui sistem akademi klub. Perjalanan panjangnya mencapai puncak ketika dia membuat debut seniornya untuk Sevilla pada bulan Februari 2004. Ini adalah awal yang menjanjikan, dan Ramos kemudian menjadi pemain reguler di tim utama Los Rojiblancos selama musim 2004-05. Prestasi dan bakatnya di lapangan tidak luput dari perhatian klub besar, dan Real Madrid tidak tahan untuk tidak mengamankan tandatangan pemain muda yang berbakat ini. Mereka membayar sekitar 25 juta poundsterling untuk mendatangkan Ramos ke Santiago Bernabeu, dan dia segera menjadi bagian integral dari tim mereka.
Sergio Ramos kemudian memainkan peran utama dalam sejarah kejayaan Real Madrid. Selama 16 tahun di klub tersebut, dia tampil dalam 671 pertandingan, mencetak 101 gol, dan meraih empat gelar Liga Champions. Dia juga membantu mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pemain bertahan terbaik yang pernah dimiliki oleh klub tersebut. Ramos bukan hanya seorang pemain bertahan yang luar biasa, tetapi juga seorang pemimpin dan karakter yang ikonik di dalam dan luar lapangan. Ketika Ramos pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) pada dua musim terakhir, banyak yang merasa bahwa itu akan menjadi akhir dari perjalanannya di Spanyol. Namun prediksi bola melihat, kejutan datang ketika ia memutuskan untuk kembali ke Sevilla, klub yang selalu menjadi rumahnya di dunia sepak bola. Pilihan ini bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga tentang hati dan emosi.
Sevilla sendiri mungkin mengalami awal yang sulit di La Liga musim ini dengan tiga kekalahan dalam tiga pertandingan pertama, tetapi dengan kembalinya Ramos, mereka memiliki alasan untuk optimisme dan semangat baru. Pengalaman dan kepemimpinan Ramos akan membantu tim bangkit dari keterpurukan dan berusaha kembali ke papan atas klasemen saat mereka melanjutkan kompetisi setelah jeda internasional melawan Las Palmas pada 17 September. Kisah Sergio Ramos adalah bukti nyata bahwa cinta dan loyalitas terhadap akar-akar kita dalam sepak bola sering kali dapat membawa kita kembali ke tempat yang benar, bahkan setelah perjalanan yang panjang dan cemerlang. Dengan kembalinya ke Sevilla, Ramos tidak hanya mengulang kisahnya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak pemain muda yang bermimpi meraih sukses di klub masa kecil mereka.
