Debatbola.com – Vinicius Junior menyaksikan dari tribun penonton ketika rekannya sesama pemain Brasil yakni Rodrygo telah memastikan kemenangan 2-1 bagi Real Madrid atas Rayo Vallecano di La Liga. Pemain sayap Madrid yakni Vinicius yang dilecehkan secara rasial oleh para pendukung Valencia saat kekalahan Los Blancos di Stadion Mestalla pada hari Minggu dan sang pemain sayap diusir keluar lapangan.
Dengan dibatalkannya kartu merah tersebut, cedera membuat Vinicius tidak dapat tampil saat menghadapi Rayo pada hari Rabu, meskipun gol dari Karim Benzema telah membuat Madrid meraih kemenangan yang nyaman. Tendangan luar biasa dari Raul de Tomas menyamakan kedudukan dan membuat Real Madrid gagal unggul, namun Rodrygo mencetak gol di menit ke-89 untuk membawa Los Blancos dan sementara waktu mengamankan peringkat ke dua.
Rayo terlihat lebih mengancam di awal pertandingan sundulan Alvaro Garcia di antara Unai Lopez dan Santi Comesana memaksa Thibaut Courtois untuk beraksi. Namun Madrid berhasil unggul setelah setengah jam pertandingan ketika pemain Rayo Vallecano yang kurang siaga saat menerima bola mati yang dengan cepat disambar oleh Toni Kroos. Federico Valverde dan Benzema bekerja sama dengan brilian untuk memberikan umpan kepada sang pemain dan setelah dengan tenang melewati Stole Dimitrievski ia mencetak gol.
Beberapa saat setelah satu kesalahan dari Rodrygo Goes yang membuat peluang emas bagi Madrid menjadi sia-sia, Dimitrievski dengan brilian menggagalkan peluang kedua Benzema, dengan naluriah mengulurkan tangannya untuk menepis tembakan jarak dekat. Dani Carvajal melakukan tendangan voli yang melebar setelah menerima umpan dari Luka Modric saat Madrid berusaha untuk mengakhiri pertandingan, sebuah keputusan yang bijak mengingat catatan dua kekalahan dari empat pertemuan sebelumnya dengan Rayo.
Kegagalan Madrid untuk menambah keunggulan mereka terlihat harus dibayar mahal dengan enam menit waktu tersisa, pemain pengganti De Tomas mencetak gol penyeimbang yang brilian. Namun Rodrygo menjadi penentu kemenangan dengan tendangan kerasnya di menit-menit akhir, dimana pemain berusia 22 tahun ini mengangkat tangan kanannya dalam sebuah selebrasi yang identik dengan “black power”.
