Debatbola.com – Situasi di Manchester United semakin tegang setelah Marcus Rashford, yang berusia 26 tahun, meminta maaf karena pergi ke klub malam beberapa jam setelah timnya menderita kekalahan telak 3-0 dari rival sekota, Manchester City, pada akhir pekan lalu.
Penurunan performa Rashford telah menjadi faktor utama dalam awal musim yang buruk bagi Setan Merah. Pemain internasional Inggris ini mencetak 30 gol untuk klubnya musim lalu, tetapi hanya mencatat satu gol dalam 14 penampilan sejauh ini dalam kampanye saat ini.
Manchester United menghadapi awal musim yang sangat sulit, dengan delapan kekalahan dalam 15 pertandingan pembuka di semua kompetisi, menciptakan awal musim terburuk mereka sejak musim 1962/63. Manajer Erik ten Hag semakin tertekan setelah kekalahan yang nyaman dari Manchester City di Old Trafford, yang diikuti oleh kekalahan telak 3-0 dari Newcastle dalam Piala Liga pada hari Rabu.
Keputusan Ten Hag untuk memulai Rashford di bangku cadangan dalam pertandingan tersebut kemudian menjadi bahan perdebatan. Meskipun Ten Hag mengklarifikasi bahwa itu adalah keputusan rotasi, ia menolak untuk mengkonfirmasi atau membantah apakah Rashford telah dikenai denda atas perilakunya tersebut.
Erik Ten Hag, dalam konferensi pers, mengungkapkan bahwa dia telah berbicara langsung dengan Rashford mengenai perilakunya tersebut. Dia menyatakan bahwa Rashford telah meminta maaf dan mengakui bahwa tindakan tersebut tidak dapat diterima. Manajer tersebut menegaskan bahwa hal ini adalah masalah internal yang sedang mereka tangani secara serius.
Meskipun insiden ini telah menciptakan banyak kehebohan, Ten Hag tetap mendukung Rashford. Manajer tersebut memuji motivasi Rashford untuk memperbaiki performanya dan menegaskan bahwa Rashford tetap sangat berkomitmen terhadap tim. Ten Hag yakin bahwa Rashford adalah pemain yang memiliki potensi besar dan bahwa kejadian ini tidak akan mengubahnya.
Ten Hag melihat Rashford berjuang keras setiap hari dalam latihan dan yakin bahwa pemain itu akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kesuksesan tim di masa mendatang. Untuk Manchester United, tantangan berikutnya adalah pertandingan Premier League yang sulit melawan Fulham, diikuti oleh pertandingan Liga Champions krusial melawan FC Copenhagen di pertengahan pekan.
Ten Hag menyadari bahwa Rashford perlu menemukan kembali sentuhan golnya untuk membantu tim bangkit. Dia mempercayai bahwa Rashford adalah pemain yang sangat penting, terutama ketika dia berada di dekat gawang lawan. Ten Hag berharap bahwa dengan usaha keras dan pergerakan yang tepat, Rashford akan kembali dalam performa terbaiknya dan membantu Manchester United meraih kesuksesan di masa depan.
Dengan tekanan yang semakin meningkat di Manchester United, nasib Rashford dan performa tim menjadi fokus perhatian yang terus berlanjut. Bagaimana Rashford akan menanggapi kejadian ini dan apakah ia bisa mengembalikan bentuk terbaiknya akan menjadi cerita yang terus berkembang dalam dunia sepak bola.