Prediksi Atalanta vs Lazio: Efektivitas Jadi Syarat Utama Pembalasan Dendam

Debatbola.com – Atalanta akan menjamu Lazio pada pekan ke-20 Serie A Italia 2020/21, Minggu (31/1/21), di Atleti Azzurri d’Italia. Meski diunggulkan bisa lebih dominan, tim tamu harus bisa tampil lebih efektif jika ingin membalaskan dendamnya kepada Atalanta; mengingat Lazio disingkirkan La Dea di perempatfinal Coppa Italia beberapa hari lalu (2-3).

• Hanya Menang Jika Cetak Banyak Gol

Mayoritas kemenangan Atalanta musim ini hanya tercipta ketika mereka bisa tampil tajam. Buktinya, empat kemenangan terakhirnya tercipta dengan mencetak dua gol atau lebih; yakni ketika melawan Sassuolo, Parma, Benevento, dan AC Milan (5-1; 3-0; 4-1, 3-0).

Namun, dalam dua bulan terakhir, mereka malah sering meraih hasil imbang atau kalah jika gagal mencetak dua gol atau lebih (Spezia, 0-0; Inter Milan, 1-1; Midtjylland, 1-1; Juventus, 1-1; Verona, 0-2). Ini pun terjadi lagi di dua dari tiga laga terakhir, dimana mereka ditahan imbang Genoa (0-0) dan Udinese (1-1).

Menilik performa belakangan ini, ketajaman La Dea belum sebaik musim lalu; yang berhasil mencetak total 100 gol di semua kompetisi. Peran Duvan Zapata, Alejandro Gomez, Josip Ilicic, dan Luis Muriel saat ini juga belum terlalu optimal meski terlihat mulai ganas.

Salah satu penyebab penurunan performa Atalanta adalah perseteruan antara sang pelatih, Gian Piero Gasperini, dengan Alejandro Gomez selaku kapten. Akan tetapi, Gomez sendiri sudah meninggalkan La Dea; sehingga pengaruh konflik ini diperkirakan akan memudar.

Berkaca pada beberapa hasil minor terakhir, Atalanta tidak akan ditakuti lagi jika performa bertahannya masih inkonsisten. Mereka masih sering tidak siap ketika sang lawan bisa melancarkan serangan direct cepat dengan efektivitas tinggi; dan ini adalah salah satu hal dimana Lazio bisa sangat bagus. 

Aksi defensif mereka cenderung masih lemah. Duet Jose Palomino dan Rafael Toloi di posisi bek tengah sering berjalan buruk karena kerap membiarkan lawan melepas tembakan dan umpan crossing. Hal tersebut menjadi penyebab utama kekalahan mereka dari Napoli (1-4), Sampdoria (1-3), Hellas Verona (0-2); serta ditahan Bologna (2-2) beberapa pekan lalu.

Secara umum, mereka bahkan sudah kebobolan 31 gol dari total 25 laga (22 gol di Serie A dan delapan di UCL). Akibat angka yang buruk tersebut, mereka masih tertahan di posisi enam klasemen sementara. Tugas mereka tentunya masih sangat berat; terlebih jarak keposisi dua besar sudah tujuh poin.

• Jangan Kebobolan Dua Gol

Performa Lazio dalam 12 laga terakhir Serie A terbilang sedikit naik-turun. Mereka meraih 23 poin (W7, D2, L3) dan masih tertahan di posisi ketujuh. Dalam dua laga terakhir, Lazio menang atas AS Roma (3-0) dan Sassuolo (2-1).

Adapun tiga kekalahan terakhir Lazio terjadi saat bertemu Hellas Verona (1-2), Udinese (1-3), dan AC Milan (2-3). Ketika tertinggal duluan seperti di laga tersebut, Lazio selalu gagal mengambil alih kendali laga dan akhirnya harus pulang tanpa poin.

Untuk terhindar dari kekalahan, Lazio perlu menjaga gawangnya agar tidak kebobolan dua gol atau lebih. Pasalnya, sejak tahun lalu, mereka hampir selalu kalah ketika ada dua gol bersarang ke gawangnya. Mayoritas kemenangan Lazio pun diperoleh dengan clean sheet; atau hanya kebobolan satu gol.

Bukti terbarunya, Lazio baru saja kalah dari Atalanta di babak perempatfinal Coppa Italia beberapa hari lalu dengan skor 2-3. Jika performa buruk mereka dalam bertahan kembali terulang; hasil seperti itu bisa terjadi lagi dan mereka kemungkinan akan kalah lagi.

Demi tak kemasukan dua gol, pertahanan Lazio masih butuh konsistensi. Mereka rentan kebobolan dari jarak dekat; terutama lewat skema umpan crossing lambung, corner, atau pressing tinggi lawan. Ini adalah kelemahan terbesar mereka sejak awal musim; yang telah menyebabkan kebobolan total 34 gol di semua kompetisi.

• Sigap Manfaatkan Celah

Lazio berpotensi menang jika bisa membuka skor terlebih dahulu; seperti yang dilakukan saat menekuk Napoli, Fiorentina, Parma dan Roma dalam enam laga terakhirnya. Keunggulan dua gol membuat tim asuhan Simone Inzaghi tak tergoyahkan.

Untuk bisa mencetak gol cepat, Lazio perlu menyesuaikan permainannya dengan lawan yang dihadapi. Dengan menghadapi Atalanta, tim asuhan Simone Inzaghi tampaknya perlu mengulangi apa yang dilakukan di beberapa laga terakhir; yakni tak harus terlalu dominan, namun selalu sigap memanfaatkan celah di area pertahanan lawan.

Jika dilihat secara keseluruhan, sebenarnya tak ada lagi yang perlu dioptimalkan selain start dan fokus bertahan. Berbicara ketajaman, Lazio tak punya masalah. Felipe Caicedo dan Ciro Immobile sangat layak diandalkan; dimana keduanya bergantian menjadi pencetak gol Biancoceleste sejak awal musim.

• Dominasi Tak Menentukan Apa Pun

Lazio kemungkinan bakal lebih dominan dalam penguasaan bola. Namun, hal itu belum tentu membawa mereka menang. Berdasarkan statistik judi bola online dalam pertemuan terakhir melawan Atalanta di babak perempatfinal Coppa Italia kemarin, 67% ball possession Biancoceleste kurang berarti karena mereka kalah shots on goal (4-8).

Jika kejadian di atas terulang lagi, Atalanta diprediksi kembali tampil sebagai pemenang. Namun, Lazio masih bisa membalaskan dendamnya jika bertahan dengan lebih baik dan unggul duluan.

Baca Juga : Prediksi Cagliari vs Sassuolo 31 Januari 2021

(Atalanta) : P. Gollini; Rafael Tolói, B. Djimsiti, H. Hateboer, R. Gosens, C. Romero, J. Iličić, M. de Roon, R. Freuler, M. Pessina, D. Zapata.

Manager : G. Gasperini.

(Lazio) : Pepe Reina; Ş. Radu, F. Acerbi, Patric, A. Marušić, Lucas Leiva, J. Akpro, J. Correa, M. Lazzari, S. Milinković-Savić, C. Immobile.

Manager : S. Inzaghi.

• H2H Atalanta vs Lazio

• 5 Laga Terakhir Atalanta

• 5 Laga Terakhir Lazio

Salam, Debatbola.