Debatbola.com – Gerakan berlutut sebelum bertanding belakangan ini tengah dipermasalahkan, dan beberapa pihak menilai gerakan ini sudah kehilangan makna aslinya sebagai gerakan anti-rasisme. Pelatih Inggris Gareth Southgate lantas angkat bicara dan mengatakan akan berdiskusi lebih lanjut perihal apakah timnas Inggris perlu melakukan ini lagi atau tidak.
Ejekan Para Penggemar
Belakangan ini, Inggris menjadi salah satu negara yang cukup aktif menyuarakan gerakan anti-rasisme. Salah satu bentuk dukungan Timnas Inggris terhadap gerakan anti-rasisme adalah gerakan berlutut yang mereka lakukan sebelum bertanding. Mulai dari klub-klub Premier League, hingga timnas ikut melakukan gerakan ini.
Akan tetapi, pada pertandingan persahabatan antara Inggris vs Austria beberapa waktu lalu, gerakan berlutut para pemain Inggris justru menimbulkan masalah. Kala itu, ribuan fans yang hadir di Riverside Stadium mencemooh para pemain Inggris yang berlutut. Mereka menilai gerakan itu dilakukan bukan untuk gerakan anti-rasisme, melainkan gerakan politik.
Southgate Siap Gelar Diskusi Lanjutan
Beberapa pemain mengaku masih ingin melakukan gerakan tersebut karena menganggap bahwa gerakan berlutut adalah gerakan simbol anti-rasisme. Tetapi pelatih Gareth Southgate sepertinya kurang yakin akan hal ini. Karenanya, ia dikabarkan akan menggelar diskusi lebih lanjut dengan para pemain untuk membahas penghapusan gerakan berlutut sebelum laga.
“Semua yang sudah terjadi artinya harus saya perbincangkan lagi dengan para pemain. Pertama dan yang paling penting adalah karena kami ingin tahu perasaan mereka mengenai gerakan itu, dan ini akan menjadi diskusi yang penting untuk kami lakukan.” Kata Southgate, seperti dikutip via Mirror.
“Saya tahu bahwa di bulan Maret lalu, banyak yang bilang bahwa gerakan itu sudah tak berpengaruh apapun lagi. Jadi saya pikir, melihat apa yang sudah terjadi, kami harus berpikir apakah kami harus melanjutkan hal yang sama lagi. Atau kami bisa melakukan hal lain yang berbeda, dan saya yakin, para pemain akan punya pandangan bagus untuk itu.”
Kritikan dari Southgate dan Kick It Out
Sesaat setelah laga kontra Austria, Southgate sendiri sudah melontarkan kegeramannya terhadap ejekan penggemar saat itu. Southgate menilai bahwa tindakan para penggemar itu tidak seharusnya dilakukan. Ia menambahkan semua orang pasti paham bahwa gerakan berlutut sebelum laga adalah bentuk solidaritas anti-rasisme.
“Itu semua, atas nama para pemain kulit hitam kami, adalah hal yang tidak ingin saya dengar karena itu semua terdengar seperti kritikan pada mereka.” Kata Southgate kala itu. “Menurut saya, segelintir orang mengira itu merupakan gerakan politik yang tak mereka suka. Tapi itu bukan tujuan mengapa pemain melakukannya, kami hanya mendukung satu sama lain.”
“Menurut saya, yang paling penting bagi pemain-pemain kami ialah, kami tahu bagaimana supportifnya mereka, tim dan para staff. Saya kira mayoritas orang akan memahami semua itu, saya kira segelintir orang tak paham pesan itu. Harapan saya adalah saya bisa melihat gerakan itu lagi di beberapa pertandingan sepakbola.”
Organisasi kesetaraan dalam sepakbola Inggris, Kick It Out juga ikut berbicara mengenai polemik gerakan berlutut. Seperti halnya Southgate, Kick It Out menilai gerakan berlutut memiliki makna mendukung kesetaraan ras. Mereka juga menambahkan bahwa gerakan ini tidak ada kaitannya dengan gerakan politik apapun.
“Pemain dan Staff yang memakai kostum Tiga Singa dengan bangga menyebarkan suara mereka memerangi rasisme.” Tulis pernyataan Kick It Out. “Bagi mereka yang mengejek, kami meminta anda mendukung gerakan yang mereka gunakan. Aksi ini dan dukungan seluruh fans bisa menyebarkan pesan bahwa sepakbola bersatu melawan rasisme.”