Debatbola.com – Shin Tae-yong selaku pelatih timnas Indonesia sekarang berupaya membangun era baru bagi persepakbolaan nasional. Cara yang dilakukan pelatih asal Korea Selatan ini salah satunya dengan melakukan regenerasi secara besar-besaran. Hal ini ditunjukkan ketika Timnas Indonesia berlaga pada piala AFF 2020 lalu. Saat itu Tim garuda merupakan tim dengan rataan usia paling muda dibanding tim-tim lain.
Dengan kebijakan baru ini banyak pemain bintang yang pernah berjaya ketika beberapa tahun lalu tidak lagi dilirik pelatih Shin Tae-yong. Berkat kebijakan yang dapat dibilang cukup berani ini muncul beberapa bintang muda baru seperti Pratama Arhan, Alfeandra Dewangga dan Ramai Rumakiek dan masih banyak lagi. Hanya nama Evan Dimas Darmono dan Fachrudin Aryanto pemain senior yang masih tersisa.
Lantas siapa saja para pemain bintang Indonesia yang sebenarnya masih layak mengisi kursi pemain timnas namun tidak dilirik? Berikut daftarnya:
1. Stefano Lilipaly
Pemain yang resmi menjadi WNI pada tahun 2011 ini sempat menjadi perbincangan publik kala ia promosi ke tim utama FC Utrecht. Dia juga menjadi pemain kunci kala Indonesia menjadi Runner-up piala AFF 2016. Pertandingan terakhirnya bersama timnas Indonesia yaitu ketika berlaga pada kualifikasi piala dunia 2022 melawan Vietnam.
Keputusan pelatih Shin Tae-yong tidak memasukkan namanya karena menurut pelatih asal Korea Selatan tersebut gaya permainan Fano kurang cocok dengan model kepelatihannya. Padahal jika dilihat dari penampilannya bersama klub dapat dibilang cukup baik. Tae-yong lebih memilih pemain seperti Egy Maulana Vikri untuk mengisi lini tengah Timnas.
2. Lerby Eliandry
Penyerang yang kini berusia 30 tahun ini merupakan penyerang yang cukup diperhitungkan. Debutnya bersama timnas ketika dia dipanggil oleh Alfred Riedl tahun 2016 lalu. Kala itu penampilannya sebagai penyerang tengah sangat dielu-elukan pendukung timnas. Bermodal postur tinggi besar dengan gaya bermain yang ngotot serta insting mencetak gol yang tinggi, memberikan angin segar bagi kekuatan timnas kala itu.
Kepindahannya ke Bali United pada 2020 merupakan sebuah kesalahan dalam karirnya. Dia hanya mampu mencetak satu gol dan kerap mengisi bangku cadangan lantaran sulit bersaing dengan penyerang lainnya. Karena hal itulah Lerby Eliandry tidak lagi dipanggil untuk mengisi daftar pemain timnas.
3. Hansamu Yama Pranata
Pemain bintang yang juga bek tangguh milik Bhayangkara FC ini merupakan pemain langganan timnas hingga era Luis Milla dan Simon McMenemy. Bahkan hingga saat ini, dia masih menjadi salah satu bek terbaik Liga 1 bersama Bhayangkara FC. Terbukti saat ini The Guardians kokoh berada di puncak klasemen Liga 1.
Tidak dipanggilnya Hansamu Yama Pranata bukan karena kualitas permainannya, namun pelatih Shin Tae-yong memiliki pandangan tersendiri terkait masa depan timnas. Dia ingin mengoptimalkan kualitas dari pemain muda Indonesia.
4. Andik Vermansyah
Andik merupakan salah pesepakbola terbaik yang dimiliki Indonesia. Pemain yang memiliki skill dribel, kecepatan serta akurasi tembakan diatas rata-rata ini sebenarnya masih layak untuk bermain bersama timnas.
Terlebih pengalamannya juga sangat diperlukan untuk membimbing para juniornya. Namun Shin Tae-yong tidak meliriknya untuk dipanggil kembali membela timnas.
5. I Putu Gede Juni Antara
Pemain yang juga rekan duet Hansamu Yama Pranata di jantung pertahanan Bhayangkara FC ini sebenarnya juga masih layak untuk bermain bersama timnas. Keterampilannya dalam mempertahankan bola serta mampu membantu serangan menjadikannya bek yang ideal.
Sebenarnya I Putu Gede Juni Antara sempat dipanggil pelatih Shin Te-yong untuk mengikuti Training Camp Februari tahun lalu. Namun panggilan itu tidak berlanjut.