Paul Pogba Terancam Hukuman Larangan Bermain karena Pelanggaran Anti-Doping

0
21

Debatbola.com – Gelandang Juventus yang berbakat, Paul Pogba, mendapati dirinya berada dalam pusaran kontroversi setelah dinyatakan positif dalam tes anti-doping yang mengukur tingkat testosteron terlarang dalam tubuhnya. Kejadian ini terjadi setelah pertandingan Serie A yang mempertemukan Juventus dengan Udinese pada 20 Agustus lalu, di mana Pogba turun sebagai pemain pengganti yang tidak dimainkan.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh badan anti-doping Italia, mereka mengonfirmasi bahwa tes yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Antidoping Nasional menunjukkan hasil positif terhadap Paul Pogba. Tes ini mengindikasikan adanya zat terlarang, yaitu metabolit testosteron non-endogen, yang biasanya tidak diproduksi oleh tubuh secara alami. Hasil ini bisa mengakibatkan hukuman skorsing selama dua hingga empat tahun bagi Pogba.

Sebagai respons terhadap skorsing ini, Juventus juga merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka akan mempertimbangkan “langkah-langkah prosedural selanjutnya.” Ini menunjukkan bahwa klub dan pemain ini masih berjuang untuk membela diri dalam kasus ini. Sementara itu, Pogba sendiri juga telah menghadapi tantangan besar di luar lapangan.

Pada tahun sebelumnya, ia mengungkapkan hampir meninggalkan dunia sepak bola setelah diduga menjadi target pemerasan oleh sebuah geng kejahatan terorganisir. Adiknya, Mathias Pogba, ditahan pada September 2022 karena dicurigai terlibat dalam dugaan komplotan tersebut, yang diduga mencoba memeras Paul Pogba dengan jumlah uang yang mencapai £11,1 juta.

Mathias Pogba akhirnya dibebaskan pada bulan Desember dan menyangkal semua tuduhan tersebut. Namun, insiden ini memberikan gambaran tentang betapa rumitnya hidup seorang atlet terkenal. Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Paul Pogba menggambarkan betapa uang dapat mengubah orang dan bahkan merusak hubungan dalam keluarga. “Ketika ada uang, Anda harus berhati-hati. Uang mengubah orang. Uang dapat memecah belah sebuah keluarga. Itu bisa menciptakan perang,” ujar Pogba.

Dia juga mengekspresikan kerinduannya untuk hidup sebagai orang biasa yang dicintai karena dirinya sendiri, bukan karena ketenarannya atau kekayaannya. Pogba menggambarkan perasaan bahwa terkadang ia hanya ingin hidup sederhana bersama orang-orang yang mencintainya tanpa mempedulikan faktor-faktor eksternal.

Sementara Pogba berhadapan dengan perjuangan besar dalam kehidupan pribadinya, skorsingnya yang mungkin akan datang dalam konteks doping akan menjadi ujian berat dalam karir sepak bolanya. Semua pihak harus menunggu dan melihat bagaimana perkembangan kasus ini akan berlanjut, dan apakah Juventus dan Pogba akan berhasil membersihkan namanya dari tuduhan ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here