Debatbola.com – Akademi sepakbola Manchester City kali ini memiliki banyak sorotan setelah menemukan bakat – bakat terbaiknya masuk menjadi pemain penting disejumlah klub besar. Salah satunya adalah Phil Foden, pemain timnas Inggris ini selalu mendapatkan tempat diskuad utama Pep Guardiola disemua pertandingan Manchester City.
Diusianya yang masih muda, Foden berhasil tampil di Piala Dunia Qatar 2022 dengan berhasil mencetak dua gol untuk timnas Inggris. Ia juga memiliki pengaruh yang besar di klubnya yang saat ini masih menempati peringkat kedua dibawah Arsenal yang ada dipuncak klasemen.
Manchester City sedang menggodok para pemainnya untuk mentargetkan juara Liga Champions musim ini. Beberapa kali menjadi tim yang menjuara liga inggris membuat City haus dan ingin meningkatkan prestasinya dilevel Eropa. Sayangnya cita-cita tersebut masih belum terwujud. Pep Guardiola masih berkeinginan kuat untuk bisa membawa anak asuhnya mendapatkan gelar juara Liga Champions Eropa.
Pemain lain lulusan akademi Manchester City adalah Erling Haaland. Semua orang tidak ada tidak kenal dengan nama tersebut. Kemampuannya yang luar biasa membuat Haaland menjadi salah satu penyerang paling bebahaya didunia. Setiap kali Haaland memegang bola didepan kotak pinalti lawan, potensi gol yang tercipta adalah 80%. Kecepatannya yang tidak bisa dikejar oleh lini pertahanan lawan membuat Haaland selalu berhasil berduel didepan lawan – lawannya.
Ia bersama dengan Phil Foden adalah alumni dari akademi sepakbola Manchester City. Sayangnya keduanya berpisah kariri. Foden memilih untuk langsung masuk ke skuad City, sedangkan Haaland bergerilnya ke klub yang ada dinegaranya. Tetapi karena bakatnya yang mudah diendus oleh agen sepakbola, Haaland menjadi pemain yang dicari – cari keberadaannya.
Selain dua pemain tersebut, muncul satu pemain baru yang juga lulusan Akademi Manchester City musim ini. Ia adalah Rico Lewis, pemain yang saat ini berusia 19 tahun ini menjadi pilihan Pep Guardiola dilini tengah Manchester City. Kemampuannya yang luarbiasa, mampu mempengaruhi Kevin de Bruyne bermain lebih baik. Pep Guardiola menyebutnya sebagai Philip Lahmnya Manchester City.