Keranjang Sampah Emas Arsenal Jadi Klub Pertama yang Dapat 100 Kartu Merah di Liga Inggris

0
187

Debatbola.com – Arsenal belakangan ini tengah tampil impresif dan berhasil lolos dari zona degradasi hingga melaju menuju zona Liga Champions. Sayangnya, baru-baru ini, Arsenal mendapatkan sebuah penghargaan yang terasa seperti keranjang sampah emas. Arsenal menjadi klub pertama di Liga Inggris yang mendapatkan 100 kartu merah sepanjang masa.

Dapat Keranjang Sampah Emas di Awal Tahun

Progres permainan Arsenal akhir-akhir ini terbilang sedang bagus dan sedang meroket. Di awal musim, anak asuh Mikel Arteta sempat terancam terdegradasi. Tetapi saat ini, peringkat The Gunners melejit ke papan atas. Arsenal kini kembali bersaing dengan klub-klub papan atas untuk memperjuangkan satu tiket menuju Liga Champions musim depan.

Sayangnya, di balik penampilan yang kian meroket, satu statistik membuat performa impresif Arsenal tercoreng. Satu statistik itu adalah statistik kartu merah yang didapat di musim ini. Pada pertandingan terakhir mereka di ajang Liga Inggris melawan Manchester City, Arsenal mencetak rekor yang terasa bagaikan keranjang sampah emas buat klub asal London tersebut.

Defender Arsenal, Gabriel mendapat kartu merah di tengah pertandingan menghadapi Manchester City. Siapa sangka, kartu merah yang diterima bek asal Brazil itu adalah kartu merah ke-100 Arsenal sepanjang mereka berlaga di ajang Liga Inggris. Uniknya, Arsenal menjadi klub pertama yang meraih catatan spesial tersebut.

Kutukan Kapten dan Kartu Merah

Rekor sebagai klub pertama yang mendapat 100 kartu merah di ajang Liga Inggris seakan menjadi tamparan berat buat Arsenal. Faktanya, jika menilik sejarah, meski tim asal London ini pernah cemerlang, mereka seakan tak pernah lepas dari masalah disiplin. Di masa lalu, beberapa kapten mereka bahkan seakan dikutuk dengan masalah disiplin.

Menengok sejarah klub, sejumlah kapten terkenal Meriam London tercatat pernah terjerat masalah disiplin, salah satunya adalah terjerat masalah terkait kartu merah. Empat dari lima pengoleksi kartu merah terbanyak Arsenal sejak 1992 adalah kapten tim ini. Bisa dibilang, kapten-kapten Arsenal ini sudah dikutuk dengan problem kartu merah.

Kapten Arsenal yang memimpin daftar pengoleksi kartu merah terbanyak adalah Patrick Vieira dengan koleksi delapan kartu merah. Mantan bek internasional Prancis bersanding dengan Duncan Ferguson dan Richard Dunne dalam perolehan kartu merah. Ketiganya tercatat sebagai pengumpul kartu merah paling banyak dalam sejarah Liga Inggris.

Buruknya Disiplin di Era Arteta

Statistik Arsenal terkait kedisiplinan juga terbilang memburuk semenjak Mikel Arteta mengambil alih kursi kepelatihan. Di era Arsène Wenger, pemain-pemain pengoleksi kartu merah rata-rata mendapat satu kartu merah tiap 20 sampai 25 laga. Sementara di era Arteta, rata-rata tersebut kian menurun.

Granit Xhaka dan David Luiz bisa menjadi contoh nyata seberapa mengerikan catatan rata-rata kartu merah yang didapat pemain era Arteta. Rata-rata kartu merah kedua pemain Meriam London itu terbilang sangat mengerikan. Menurut catatan Daily Mail, keduanya mengumpulkan setidaknya satu kartu merah setiap 16 pertandingan.

Secara keseluruhan, Arsenal telah mengoleksi sebelas kartu merah semenjak Arteta menukangi tim ini pada 2019 silam. Rata-rata, Arsenal menerima lima kartu merah dalam setahun. Catatan Arteta ini ternyata lebih buruk dari dua pelatih terdahulu, Unai Emery dan Arsène Wenger yang hanya mengemas rata-rata tiga kartu merah per tahun

Sarana Arsenal Berbenah Diri

Keranjang sampah emas yang didapat Arsenal tentu bisa menjadi pelajaran tersendiri supaya klub asal London itu bisa berbenah. Sejumlah pertandingan berat nan penting sudah menghadang armada Arteta. Soal performa, Arsenal sudah oke, tetapi masalah disiplin pemain adalah salah satu problem besar yang harus segera mereka benahi.

Terkini, The Gunners bakal menantang rival sekotanya Tottenham Hotspur. klub yang kini juga tengah perkasa di bawah arahan pelatih barunya, Antonio Conte. Tren positif jelas harus terus berlanjut, dan masalah disiplin, terutama terkait kartu merah, harus dihentikan. Dengan demikian, bukan tak mungkin Arsenal akan bisa main lagi di Liga Champions musim depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here