Debatbola.com – Dalam sebuah alur transfer yang menciptakan getaran di seluruh dunia sepakbola, Harry Kane, penyerang andalan Bayern Munchen, telah memperkenalkan fenomena baru di Bundesliga. Pada usia 30 tahun, kedatangan Kane ke Jerman dengan transfer rekor seharga 100 juta euro dari Tottenham Hotspur telah menciptakan keajaiban yang melebihi segala harapan.
Performa gemilangnya dalam mencetak gol musim ini segera menjadikannya favorit di kalangan penggemar. Kane bergabung dengan Bayern pada bulan Agustus, mengejutkan dunia dengan biaya transfer yang mencetak rekor di Bundesliga. Langkah ini dilakukan oleh sang juara Jerman untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh kepergian Robert Lewandowski ke Barcelona tahun lalu.
Keputusan Bayern untuk membawa Harry Kane ke Jerman tampaknya menjadi langkah yang sangat cerdas, mengingat Kane bukan hanya top scorer timnas Inggris, tetapi juga pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa di Premier League. Setelah tiba di Jerman, Kane tak hanya menunjukkan keberanian bermain di luar Inggris untuk pertama kalinya, tetapi juga mencetak gol dengan cara yang luar biasa.
Christoph Freund, direktur olahraga Bayern, menyebutnya sebagai fenomena yang sedang terjadi. Dua gol yang dicetak Kane pada kemenangan 4-2 atas Heidenheim menjadi bukti nyata akan dampak langsungnya dalam skuad Bayern. Kane tidak hanya mencetak gol, tetapi ia juga mencetak sejarah.
Dengan total 17 gol dari 11 pertandingan, ia menghancurkan rekor liga untuk jumlah gol pada tahap ini, yang sebelumnya dipegang oleh Lewandowski. Pencapaian ini diperoleh Kane lebih cepat daripada top scorer musim lalu mencetak sepanjang kampanye. Thomas Tuchel, pelatih Bayern, menggambarkan pertunjukan Kane sebagai sebuah kisah yang tak membutuhkan kata-kata.
Kehebatan Kane tidak hanya terbatas pada kompetisi domestik. Dalam empat pertandingan grup Liga Champions, Kane telah mencetak empat gol, membantu Bayern Munchen mengamankan tempat di babak gugur dengan dua pertandingan tersisa. Salah satu momen puncak musim ini adalah tendangan melengkungnya sejauh 60 meter dalam kemenangan telak 8-0 atas Darmstadt 98, yang dengan jelas menjadi kandidat gol terbaik musim ini. Prestasinya tak berhenti di situ.
Kane mencetak hat-trick dalam kemenangan 4-0 melawan rival juara, Borussia Dortmund, menjadi pemain pertama yang melakukannya dalam debut Klassiker mereka. Rekan setimnya, Thomas Muller, meyakini bahwa Kane mampu melakukan segalanya, selama tim dapat membawanya ke posisi yang tepat di lapangan.
Para pemimpin klub juga turut merasakan kebahagiaan akan keberhasilan Kane. Jan-Christian Dreesen, CEO Bayern, menyebutnya sebagai pencapaian yang fantastis dan mengakui bahwa langkah membawa Kane ke klub adalah keputusan yang tepat. Bagaimana tidak, Kane telah membuktikan dirinya sebagai fenomena yang membawa dampak positif, bahkan membuat kritikus transfer, seperti Didi Hamann, yang awalnya meragukan keefektifannya di Bundesliga, membuat keputusan 180 derajat.
Hamann menyatakan bahwa Kane adalah pemain cerdas yang mampu mengubah permainan. Seiring dengan peningkatan performa yang fenomenal, harapan untuk kesuksesan Bayern Munchen semakin memuncak. “Fenomena” Harry Kane bukan hanya menciptakan kegembiraan di kalangan penggemar Bayern, tetapi juga menjadi sorotan utama dalam perbincangan sepakbola global. Dengan gol-golnya yang tak terbendung dan dampak positifnya di dalam dan di luar lapangan, Harry Kane telah menorehkan namanya sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia.