Debatbola.com – Odion Ighalo amat bahagia bisa bergabung ke Manchester United pada bursa transfer musim dingin 2019/20 ini. Tapi di tempat lain, kebahagiaan Ighalo itu berarti kesedihan bagi pemain lain. Ya, ketika Ighalo bahagia, terdapat seorang pemain yang bersedih: Joshua King.
Ternyata sebelum mendapatkan Ighalo, Manchester United sempat menyatakan ketertarikan untuk merekrut Joshua King. Penyerang Bournemouth itu sudah sangat berharap untuk bergabung dengan Si Setan Merah.
Tapi pihak klub ternyata menolak proposal yang diajukan oleh Man United untuk memboyong yang pernah bermain untuk tim akademi United tersebut. Dari situ United mundur untuk mendapatkan King dan beralih pada Ighalo.
Manajer Bournemouth, Eddie Howe, membeberkan bahwa King sangat kecewa atas keputusan pihak klub. Meskipun begitu, penyerang berusia 28 tahun itu bisa segera melupakan kekecewaannya dan kembali fokus untuk mengangkat Bournemouth yang terancam degradasi musim ini.
“Hari-hari setelah itu [tawaran United ditolak] jadi hari-hari yang sangat sulit buatnya [King]. Tapi itu jadi pencapaian besar sekaligus momen besar buatnya, karena Manchester United sempat datang dan menunjukkan ketertarikan padanya,” kata Howe.
“Tapi sekarang dia sangat fokus terhadap posisi kami saat ini dan pada klub ini. Dia tahu kalau kami sedang berjuang dari zona degradasi; tak ada waktu buatnya untuk hanya memedulikan diri sendiri, dia tahu itu, karena dia seorang pemain yang selalu bisa diandalkan tim ini,” sambungnya.
King merupakan pemain lulusan akademi Man United. Pada usia 16 tahun ia bergabung ke akademi United dari akademi Valerenga. Namun ia kesulitan menembus skuad utama, ia lebih sering dipinjamkan selama dikontrak United.
Sampai akhirnya Blackburn Rovers yang sempat meminjamnya memutuskan untuk mempermanenkan pemain kelahiran Norwegia tersebut. Dari situ pintu untuk bergabung ke Bournemouth terbuka. Sekarang adalah musim kelima King bersama The Cherries.
