Debatbola.com – Liga Spanyol jornada ke-20 tersaji di Stadion Los Carmenes, markas Granada kala menjamu skuat Catalan, Barcelona. Pertarungan antara kedua tim tersebut berlangsung pada Minggu (9/1) sejak pukul 00.30 WIB.
Dilihat dari statistik jalannya pertandingan, kedua tim hampir berimbang dari faktor serangan. Jumlah serangan Granada unggul tipis dengan 14 serangannya dimana 4 diantaranya on target. Sedangkan Barcelona sukses melancarkan 13 kali serangan namun hanya 1 yang tepat sasaran.
Akan tetapi Barcelona dari segi penguasaan bola menang telak atas sang tuan rumah. Pasukan Xavi Hernandez tersebut membuat statistik penguasaan bola dengan persentase 65 %. Berbanding 35 % milik El Grana.
Babak Pertama, Luuk De Jong Hampir Bawa Barcelona Unggul
Bertarung di hadapan para pendukung Granada, Barcelona ngotot untuk merengkuh poin penuh. Persaingan di papan atas membuat tim ini mau tidak mau harus membawa hasil sempurna agar bisa kembali ke posisi selayaknya.
Luuk De Jong di menit ke-8 sukses menjebol gawang Luis Maximiano lewat sundulan memanfaatkan tinggi badannya. Jordi Alba dengan jeli menciptakan umpan crossing yang meluncur deras ke jantung pertahanan Granada.
Sayangnya wasit tidak langsung meniupkan peluit tanda gol disahkan namun terjadi pengecekan VAR terlebih dahulu. Setelah pengecekan, gol harus dianulir oleh wasit yang bertugas di pertandingan itu. Lantaran striker bertubuh jangkung itu terjebak offside terlebih dahulu.
Menit ke-17 striker tersebut juga kembali menebar ancaman berbahaya di mulut gawang sang tuan rumah. Umpan-umpan crossing melambung menjadi senjata utama Luuk De Jong dalam melakukan penyerangan.
Kali ini umpan dilesatkan oleh Ferran Jutgla, winger tim dari sisi kiri. Tendangan dengan teknik kalajengking yang sama dilakukan oleh Olivier Giroud kala melawan Crystal Palace dipakainya pada peluang kali ini. Sayang usaha dari striker asal Belanda itu harus sia-sia karena bola melebar.
Granada baru bereaksi pada menit ke-26, mereka membalas peluang-peluang yang telah dilancarkan oleh sang tamu. Darwin Machís hampir saja membuat publik Stadion Los Carmenes bergemuruh andai tendangannya tidak bisa diselamatkan Ter Stegen.
Padahal tendangannya sudah tepat sasaran dan meluncur deras ke arah gawang pemain Jerman itu. Namun sang kiper masih bisa menangkisnya dan tidak berarti apa-apa bagi Granada. Babak awal berakhir dengan skor 0-0.
Babak Kedua, Barcelona Tidak Dapat Mempertahankan Kemenangan
Bermain kembali di babak kedua, Barcelona akhirnya mendapatkan golnya lewat sundulan Luuk De Jong. Penyerang pinjaman dari Sevilla tersebut memanfaatkan dengan sempurna umpan silang dari Dani Alves dari sektor kanan.
Seperti peluang di babak pertama, penyerang bertinggi badan 188 cm ini dengan mudahnya meraih bola lambung. Bahkan dua bek Granada tidak mampu menghalangi sang striker dalam melompat dan menyundul bola. Skor menjadi 0-1 untuk keunggulan El Barca.
Kemenangan Barcelona yang tinggal menunggu waktu hilang begitu saja setelah di akhir-akhir babak kedua, mencetak gol balasan. Melalui tendangan pojok, Antonio Puertas mencatatkan namanya di list pencetak gol.
Pertahanan El Barca yang terbagi fokus setelah terjadinya tendangan pojok dimanfaatkan dengan begitu baik oleh sang penyerang. Bola liar hasil sundulan pemain bertahan musuh dikonversi menjadi gol lewat sepakan keras terukur ke pojok kanan gawang Ter Stegen.
Sampai laga benar-benar berakhir, kedua tim tidak mencetak gol lagi. Barcelona harus pulang dengan kecewa karena hanya meraih satu angka sehingga mereka harus turun ke papan tengah tepatnya posisi 6. Sementara Granada kini menghuni posisi ke-12.