Debatbola.com – Borneo Samarinda menjadi salah satu kesebelasan yang tampil di bawah performa pada ajang Piala Menpora 2021. Berada di Grup B bersama Persija, PSM, dan Bhayangakara FC, klub yang sebelumnya bernama Borneo FC itu finis sebagai tim terbawah.
Dari tiga pertandingan yang dijalani, tak ada satu pertandingan pun yang berhasil dimenangi Borneo. Skuad asuhan Mario Gomez itu bahkan tak mencetak gol pada dua laga perdana, ketika kalah dari Bhayangkara dan Persija.
Namun setelah memastikan kegagalan lolos ke babak berikutnya di Piala Menpora, Borneo sendiri tetap menjadi sorotan. Hal itu dikarenakan keputusan mengejutkan yang diambil oleh salah satu pemain andalannya, Diego Michiels. Ia menyatakan telah mundur dari tim.
Unggahan akun Instagram @diegomichiels24 yang pertama kali mengumumkan pengunduran diri tersebut. Akun pribadi Diego itu menyebut bahwa ini adalah saatnya untuk meninggalkan Borneo Samarinda.
“Ada waktu untuk datang dan ada waktu untuk pergi. Saya mau bilang terima kasih untuk semuanya. Terutama untuk Nabil Husein dan teman-teman di klub,” tulis Diego.
Presiden Klub Borneo, Nabil Husein, membenarkan keputusan tersebut. Nabil membeberkan alasan mundurnya Diego ini berkaitan dengan penolakan Diego terhadap salah satu program yang dilaksanakan tim.
“Betul, Diego mundur dari Borneo FC. Dia mundur karena tidak mengikuti program tim. Diego tidak mau mengikuti program pelatihan mental bersama Borneo FC,” ujar Nabil.
“Saya kurang tahu. Soal itu, dia (Diego) yang lebih tahu,” sambung Nabil mengenai alasan keengganan Diego mengikuti program tersebut.
Diego sebenarnya merupakan andalan Borneo sejak bergabung pada 2016 silam dari Mitra Kukar. Pemain naturalisasi asal Belanda ini bahkan menjabat sebagai kapten tim. Namun di Piala Menpora, Diego hanya bermain sekali, pada laga ketiga sebagai pemain pengganti.
Status bebas transfer Diego tampaknya akan disambut oleh beberapa klub Liga 1. Pasalnya banyak juga klub Liga 1 yang langsung berbenah usai kegagalan di Piala Menpora. Pemain berusia 30 tahun itu bisa menjadi andalan di kedua bek sayap. Salah satu kekurangannya adalah pemain kelahiran Deventer ini cukup temperamental sehingga mudah mendapatkan kartu kuning, bahkan kartu merah.
