Debatbola.com – Chelsea baru saja ditahbiskan menjadi juara Eropa pada musim ini. Di laga pamungkas, tim yang berjuluk The Blues itu mampu tampil impresif. Mereka membuat jawara Liga Premier Inggris, Manchester City tertunduk lesu.
Anak asuh Thomas Tuchel itu juga membuat perpisahan Manchester City dengan Sergio Aguero tidak berakhir dengan bahagia. Jika dilihat, penyerang asal Argentina itu harus tertunduk sedih sampai harus ditenangkan oleh Kevin De Bruyne.
Kante, Pemain Terbaik Chelsea
Kai Havertz memang sangat berjasa untuk Chelsea pada laga final Liga Champions. Gol solo runnya setelah mendapat umpan dari gelandang muda, Mason Mount membuat kedudukan timnya menjadi di atas angin. Akan tetapi gelandang asal Jerman itu tidak serta merta menjadi man of the match.
Pemain yang bertugas sebagai gelandang box to box Chelsea, N’Golo Kante lah yang sukses menjadi man of the match. Perannya yang sangat vital dengan menjadi gelandang tengah The Blues mampu ditunaikan dengan sempurna.
Dengan peran tersebut, dirinya tidak hanya dituntut untuk membantu penyerangan. Gelandang asal Prancis itu juga diberi tugas tambahan dari sang pelatih untuk bisa mengcover pertahanan timnya dari serangan musuh. Berkat itulah, perannya tak tergantikan di skuat yang diasuh oleh Thomas Tuchel.
Menariknya, ini bukan kali pertama kante menjadi man of the match klubnya di kancah Liga Champions. Pada laga semifinal kontra Real Madrid, baik pada leg pertama dan kedua, dirinya juga menjadi pemain terbaik.
Dipanggil Timnas Prancis
Bermain gemilang selama beberapa tahun belakangan ini, menjadikannya selalu menjadi pilihan utama Didier Deschamps. Titel Piala Dunia 2018 yang diselenggarakan di Rusia lalu menjadi pembuktian terbesarnya.
Partai 16 besar melawan Argentina, Kante menjadi pemain yang paling berjasa bagi skuat Prancis di laga itu. Dirinya mampu menjaga megabintang sekaligus kapten timnas Argentina, Lionel Messi dengan sangat baik. Bahkan di akhir turnamen, sang gelandang dibuatkan lagu khusus oleh para kompatriotnya.
Kini, gelandang kelahiran Paris itu masuk dalam bagian skuat timnas Prancis untuk melakoni Euro 2020. Di lini tengah tim dimana Kante diposisikan, diprediksi dirinya akan menjadi pilihan utama sang pelatih, Didier Deschamps.
Kante dipastikan akan diduetkan dengan gelandang Manchester United, Paul Pogba di posisi tersebut. Sementara itu, rekannya tersebut tidak mengalami musim terbaiknya bersama skuat Setan Merah. Lantaran sang gelandang mengalami cedera hamstring di pertengahan musim. Namun hal itu menjadikan Didier Deschamps menyingkirkan Paul Pogba dari daftar pemainnya.
Grup Neraka
Timnas Prancis sendiri tergabung dalam grup terberat di gelaran Euro 2020 ini. Tim yang berjuluk Les Bleus itu masuk ke dalam grup F bersama tim kuat seperti Jerman dan Portugal. Sementara itu satu lagi negara peserta grup F adalah Hungaria.
Baik Jerman dan Portugal juga merupakan skuat yang dilimpahi dengan pemain-pemain yang berkualitas. Para pemain yang dipanggil oleh sang pelatih dari kedua negara tersebut banyak mengisi posisi-posisi tim-tim top Eropa.
Namun dengan adanya Kante menjadi amunisi terpenting tim Les Bleus dalam melakoni laga demi laga. Perannya yang vital bersama Chelsea dipastikan akan dikeluarkan juga dalam kompetisi terbesar se-daratan Eropa ini.
Timnas Prancis juga memasang target sebagai juara di tahun penyelenggaraan kali ini. Selain itu mereka juga mengusung misi balas dendam kepada salah satu peserta grup F. Tim yang dituju itu adalah timnas Portugal.
Dimana pada gelaran Euro 2016 yang diselenggarakan di tanah mereka sendiri, mereka gagal meraih gelar juara. Pada partai final, Prancis yang menghadapi Portugal harus puas menjadi runner up. Setelah gol sang penyerang, Eder pada menit ke-109 membuat timnya, Seleccao das Quinas menjadi juara.