Andre Onana dan Tekanan di Manchester United

0
100

Debatbola.com – Andre Onana, penjaga gawang asal Kamerun yang baru saja pindah ke Manchester United dari Inter Milan di musim panas, mendapat sorotan tajam setelah kinerjanya yang bermasalah dalam pertandingan melawan Bayern Munchen di Liga Champions. Kejadian itu terjadi pada Rabu malam dan berakibat pada kekalahan timnya dengan skor 4-3.

Sejak kepindahannya ke Old Trafford, Onana belum mampu membuktikan dirinya sebagai penerus yang layak untuk posisi penjaga gawang utama, yang sebelumnya diisi oleh David de Gea. Dalam enam pertandingan musim ini, Onana telah kebobolan 14 gol, menunjukkan bahwa adaptasinya di Liga Primer Inggris tidak berjalan sesuai yang diinginkan. Kesalahan yang dibuat oleh Onana dalam pertandingan melawan Bayern Munchen memicu gol pembuka bagi lawan. Dia memberikan pengakuan terbuka terkait kesalahannya tersebut, mengakui bahwa itu adalah momen sulit bagi dirinya dan tim.

Dia merasa mengecewakan karena kesalahan yang dilakukannya berdampak besar pada hasil akhir pertandingan. Meskipun Onana mengambil tanggung jawab atas kesalahannya, Erik ten Hag, pelatih Manchester United, mencoba untuk mengalihkan fokus dari penilaian individu kepada kinerja tim secara keseluruhan. Ten Hag mengingatkan bahwa sepak bola adalah permainan tim, dan kesalahan satu pemain tidak boleh mendefinisikan hasil akhir.

Guillem Balague, seorang jurnalis, juga menyampaikan pandangannya bahwa kesalahan individu tidak boleh menjadi satu-satunya fokus, mengingat bahwa pertahanan tim secara keseluruhan perlu diperbaiki. Manchester United harus memahami bagaimana bertahan dengan lebih baik dan memiliki ide yang jelas dalam strategi pertahanan. Tentu saja, beradaptasi di Liga Primer Inggris bukanlah tugas mudah, terutama bagi seorang penjaga gawang.

Tim Manchester United juga tengah berjuang dengan performa buruk, dengan kekalahan berturut-turut di beberapa pertandingan terakhir. Ini menimbulkan tekanan besar, bukan hanya pada Onana, tetapi pada tim dan pelatih Erik ten Hag. Pada akhirnya, dalam situasi seperti ini, tekanan yang sebenarnya ada pada pelatih kepala dan tim secara keseluruhan untuk memperbaiki performa mereka.

Harapan tinggi ada pada mantan pelatih Ajax, Ten Hag, untuk membimbing Manchester United menuju hasil yang lebih baik di masa depan. Dalam rangka meningkatkan kinerja tim, evaluasi mendalam terhadap kesalahan individu dan performa tim secara menyeluruh harus dilakukan.

Kesalahan adalah bagian dari permainan, namun, keyakinan dan dedikasi untuk memperbaiki performa adalah kunci untuk mengatasi tekanan dan mengembalikan kepercayaan diri tim. Manchester United harus belajar dari pengalaman ini dan mempersiapkan diri untuk pertandingan-pertandingan mendatang dengan lebih baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here